Kumpulan Anak Cerdas Kelas X MIA 7 SMA 2 Lamongan Yang Kelak Akan Menjadi Orang-Orang Sukses.

Jumat, 09 September 2016

RIRIS DWIYANTI MAHARANI ABSEN 35 (LHO)

LAPORAN HASIL OBSERVASI
Love Bird
(Agapornis Fischers)
Burung cinta adalah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani Agape yang berarti cinta dan Ornis yang berarti burung). Disebut Lovebird atau burung cinta karena burung ini baru berpisah dari pasangannya bila salah satunya mati. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies burung cinta kepala abu-abu berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain. Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam bebas. Burung yang akan saya observasi ini adalah Agapornis Fischers.
Burung dari genus Agapornis ini ukuran tubuhnya relatif mungil, bila dibanding burung berparuh bengkok lainnya. Sedikit lebih besar dari burung parkit. Panjangnya sekitar 13-17 cm dengan bobot 30-60 gram. Umur hidup rata-rata mereka adalah 10 sampai 15 tahun. Warna mutasi Love bird kacamata Fischer adalah Love bird kacamata Fischer biru dan Love bird kacamata Fischer kuning. Persilangan antara Love bird kacamata Fischer dengan Love bird kacamata nyasa menghasilkan warna mutasi lutino dan albino. Lovebird kacamata Fischer tergolong  mudah  di tangkarkan, spesies ini adalah  makhluk sosial dan  sangat populer sebagai hewan peliharaan. Burung Love bird kacamata Fischer memiliki kemampuan  terbang  yang  cepat dan suara sayap mereka saat terbang  dapat di dengar, mereka ini  sangat  ramai ketika mereka  berkicau bernada tinggi dan sangat berisik. Love bird kacamata Fischer makan  berbagai macam makanan termasuk  biji bijian  dan  buah. Burung Love bird bereproduksi dengan bertelur. Dalam setiap kelahiran menghasilkan 3-6 telur. Lama pengeraman telur berkisar 22 hari. Anak-anak burung akan meninggalkan sarangnya setelah 4-5 minggu sejak menetas. Kondisi alam yang disukai burung Love bird adalah lahan kering dan iklim yang terik. Burung ini bersarang di cabang-cabang pohon, lubang lumpur yang mengering, serta lubang pohon. Terkadang juga ditemukan di bangunan buatan manusia yang terdapat di tepi hutan atau perkebunan. Dalam penangkaran, burung Love bird bisa beradaptasi di berbagai kondisi iklim, sehingga penyebaran Love bird sebagai hewan peliharaan cukup meluas.
Burung ini mudah dijinakan dan dipelihara, bahkan bisa dilatih untuk atraksi. Biasanya burung Love bird dipelihara sebagai teman di rumah jika suasana sepi, karena burung ini memiliki kemampuan berkicau yang merdu. Mereka juga dipelihara, dilatih, dan dijinakkan untuk mengikuti perlombaan. Oleh karena itu, memelihara Love bird ini memiliki kesenangan tersendiri terhadap pemiliknya.

STRUKTUR LAPORAN HASIL OBSERVASI

Definisi Umum
Burung cinta adalah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani ‘Agape’ yang berarti cinta dan ‘Ornis’ yang berarti burung). Disebut Lovebird atau burung cinta karena burung ini baru berpisah dari pasangannya bila salah satunya mati. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies burung cinta kepala abu-abu berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain. Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam bebas. Burung yang akan saya observasi ini adalah Agapornis Fischers.
Deskripsi Bagian
Burung dari genus Agapornis ini ukuran tubuhnya relatif mungil, bila dibanding burung berparuh bengkok lainnya. Sedikit lebih besar dari burung parkit. Panjangnya sekitar 13-17 cm dengan bobot 30-60 gram. Umur hidup rata-rata mereka adalah 10 sampai 15 tahun. Warna mutasi Love bird kacamata Fischer adalah Love bird kacamata Fischer biru dan Love bird kacamata Fischer kuning. Persilangan antara Love bird kacamata Fischer dengan Love bird kacamata nyasa menghasilkan warna mutasi lutino dan albino. Lovebird kacamata Fischer tergolong  mudah  di tangkarkan, spesies ini adalah  makhluk sosial dan  sangat populer sebagai hewan peliharaan. Burung Love bird kacamata Fischer memiliki kemampuan  terbang  yang  cepat dan suara sayap mereka saat terbang  dapat di dengar, mereka ini  sangat  ramai ketika mereka  berkicau bernada tinggi dan sangat berisik. Love bird kacamata Fischer makan  berbagai macam makanan termasuk  biji bijian  dan  buah. Burung Love bird bereproduksi dengan bertelur. Dalam setiap kelahiran menghasilkan 3-6 telur. Lama pengeraman telur berkisar 22 hari. Anak-anak burung akan meninggalkan sarangnya setelah 4-5 minggu sejak menetas. Kondisi alam yang disukai burung Love bird adalah lahan kering dan iklim yang terik. Burung ini bersarang di cabang-cabang pohon, lubang lumpur yang mengering, serta lubang pohon. Terkadang juga ditemukan di bangunan buatan manusia yang terdapat di tepi hutan atau perkebunan. Dalam penangkaran, burung Love bird bisa beradaptasi di berbagai kondisi iklim, sehingga penyebaran Love bird sebagai hewan peliharaan cukup meluas.
Deskripsi Manfaat
Burung ini mudah dijinakan dan dipelihara, bahkan bisa dilatih untuk atraksi. Biasanya burung Love bird dipelihara sebagai teman di rumah jika suasana sepi, karena burung ini memiliki kemampuan berkicau yang merdu. Mereka juga dipelihara, dilatih, dan dijinakkan untuk mengikuti perlombaan. Oleh karena itu, memelihara Love bird ini memiliki kesenangan tersendiri terhadap pemiliknya.

                                                      
·        Kalimat Simpleks:
1.      Burung ini baru berpisah dari pasangannya bila salah satunya mati.
2.      Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika.
3.      Lovebird kacamata Fischer tergolong  mudah  di tangkarkan.
4.      Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam bebas.
5.      Memelihara Love bird ini memiliki kesenangan tersendiri terhadap pemiliknya.
·        Kalimat Kompleks:
1.      Dari bahasa Yunani Agape yang berarti cinta dan Ornis yang berarti burung.
2.      Panjangnya sekitar 13-17 cm dengan bobot 30-60 gram.
3.      Burung ini bersarang di cabang-cabang pohon, lubang lumpur yang mengering, serta lubang pohon.
4.      Terkadang ditemukan di bangunan buatan manusia yang terdapat di tepi hutan atau perkebunan.
5.      Burung ini mudah dijinakkan dan dipelihara.
6.      Burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar